Senin, 05 Juni 2023

Edisi #3 || Ketika Mencintaimu Aku Benar


Ketika Mencintaimu Aku Benar
By: Srikandi Indung Sarerea

Di mana rindu itu pernah kusebut berkali-kali 
di bawah kaki Tuhan kala rukuk dan sujud
Di sepanjang mata mengingat tentang air langit dan laut 
rindu selalu memberi kalut dan lalu, 
Menjadikan pijar untukku menagih langkah
: menujumu

Dari apa yang angin bisikkan
Acap kali kubaca debar di dada 
Meskipun sebaik-baiknya kini adalah diam
Menunggu iman yang membaca hakku 
Dan aku masih berharap jalanku benar

--- dan aku bersumpah dengan segala napas yang 
menjadikanku hidup. 
Bahwa mencintaimu, aku benar! ---

Lembah Gunung, 13 September 2019

Bunga Duka
By: Ardhi Ridwansyah

Bunga-bunga yang mekar
Tak selamanya indah
Tak mesti jua mengakar di kepala
Dan terus menerus menjadi diksi
Dalam puisi romansa.

Adakalanya dia terinjak-injak
Terbuang di tepi jalan
Kelopaknya ringkih,
Tangkai yang merapuh
Tanda kehilangan hati
Yang sebelumnya bersemi
Kini menjadi amarah
Membakar manis memori.

Jakarta, 22 Desember 2022

Retakan Kaca
By: Hilwan Adas

Senyum menghias di muka air
Jemari lincah menyingkap tabir
Badan melenggok hulu hilir
Terlanjur kasih tanpa pikir

Dahulu kelopak dari duri
Dahulu bayang dari raga
Maksud hati di kasihi
Sangat nyata akan dusta

8 Desember 2022


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Poesie Senja di Pinggir Kali part 1

Poesie Senja di Pinggir Kali #1 Bersama Puisi-puisi Cipto Roso  "Ayat-ayat Ayah Mengalir di Tubuhku" Pemantik:  Anis H...